[Camar] |
Lahirlah kelompok yang merasa mempunyai hak kepemilikan istana Tobatu'. Mereka yang menamakan kelompok mereka sebagai PK (Pejuang Kesatuan) menganggap dua istana yang cukup nyaman itu adalah milik bersama tak ubahnya dulu. Awalnya gaungan mereka tidak terlalu diindahkan oleh para pewaris, dengan anggapan itu adalah pandangan yang tidak masuk akal dan mengada-ngada. Bagaimana mungkin istana mereka dianggap milik bersama sedangkan dengan jelas tertulis dan diakui secara hukum milik kerajaan Tobatu'? begitu pikir mereka. Namun demikian, walau sudah mendengar berita itu, dengan sifat penyayang dan ketulusan hatinya, mereka tetap menerima kunjungan dari saudara-saudaranya itu dan tidak pernah menutup pintu.
Kemarahan muncul ketika PK dengan tidak berperasaan dan tata krama membuat pesta di salah satu istana tanpa izin. Dengan tanpa rasa berdosa mereka berpesta ria tenggelam dalam hingar-bingar. "Istana ini adalah milik kami juga" begitu mungkin pikir mereka.
Dengan marah, pewaris istana mengadakan pertemuan dan memandang apa yang dilakukan PK adalah suatu pemberontakan yang harus diberangus sampai keakar-akarnya. Ini adalah Sebuah upaya untuk merebut istana mereka. Bedasarkan penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan mereka menemukan fakta dibalik pemberontakan itu. Ada usaha-usaha terselubung yang sarat kekuasaan. Ada oknum yang coba memanfaatkan perpecahan demi kepentingannya kedepan.
"Jangan harapkan surga dalam perjuangan penuh dosa".
Bersambung...
Dengan marah, pewaris istana mengadakan pertemuan dan memandang apa yang dilakukan PK adalah suatu pemberontakan yang harus diberangus sampai keakar-akarnya. Ini adalah Sebuah upaya untuk merebut istana mereka. Bedasarkan penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan mereka menemukan fakta dibalik pemberontakan itu. Ada usaha-usaha terselubung yang sarat kekuasaan. Ada oknum yang coba memanfaatkan perpecahan demi kepentingannya kedepan.
"Jangan harapkan surga dalam perjuangan penuh dosa".
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar