Rabu, 06 Juni 2018

Melerai Kusut

[Butuk]
Sejenak menarik jasad masuk kedalam ruang kontemplasi. Bukan sikap pengecut atau gerakan mundur dari pendalaman peran, melainkan sebagai langkah antisipasi kongkrit dari sebuah keterjatuhan. Terlintas keluh seorang kawan tentang runtuhnya pembatas kesantunan dalam pola pergaulan sosial. Mempersoalkan kebenaran melalui pembenaran sepihak untuk tujuan semu. Hebat berpolemik, maniak bahasa pola, permisif jika berhadapan. 
Selimut hitam ini terasa tanpa wujud ditengah peluk sunyi pukul tiga. Hanya ada suara-suara dari binatang malam yang mengutuk datangnya pagi. Khawatir terang melucut palsu yang di jaga selama ini. Berharap waktu bijak mengulur senja dipelupuk mata. 
Lagi, mimpi aneh mengganggu eksplorasi sudut-sudut imajinasi. Tentang headset kusut yang menghiasi saku. Sulit di lerai kait hasil pergumulan gerak tak menentu. Timpang citra berwujud kaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Titik Koma (;)

Padamkan amarahmu atas dunia yang sulit direka juga komentar-komentar itu. Cepat atau lambat kau hanya harus memilih; Pulang tapi tak kem...